sudah berapa lembar kertas fiksi dengan kisahkisah yang kau tuliskan di dalam pikiranmu? sudah berapa orang yang melanggar kisahkisahmu? sudah berapa orang yang berjalan berbeda dengan kisahmu? sudah berapa kali kau kecewa dan menangis karena cerita fiksimu tidak berakhir seperti yang kamu paksakan?
lembaran kertas fiksi dan boneka-boneka permainanmu itu bukan hal yang patut kau banggakan,teman.. kau boleh ciptakan ceritamu sendiri, kau boleh diam seharian di dalam kamar dan bermain dengan boneka tokohmu. hanya saja aku ingatkan.. hijaunya rerumputan di dalam kotak permainan yang kau tentukan jalan permainannya tidak sehijau dan tidak sesegar rumput di luar sini teman, :) bau tanah nya pun lebih harum bau tanah di luar sini. kotak permainanmu itu memang aman, di dalam kamar dengan penerangan minim pun memang aman,teman... sangat aman.
hanya saja kamu harus tau kehidupan diluar sini jauh lebih indah dari yang kau buat teman. jalani saja hidupmu kali ini tanpa harus berpikir mau jadi apa tanpa harus memaksakan kehendak, karena kamu dengan box permainanmu itu hanya akan jadi dunia semu yang bahkan kamu sendiri tau, tidak akan pernah terjadi. lalu untuk apa? untuk apa bertahan memainkan dan menulis jalan ceritamu sendiri? bukankah kau pun tau, Tuhan ada.. Ia yang Maha-Mengatur, Ia sudah menciptakan cerita terindah untukmu hanya tinggal kamu yang meyakini bahwa ceritamu berakhir indah.
cobalah sesekali keluar kamar sempit mu itu, berjalanlah satu dua langkah jika kau tidak berani apakah ada yang mengancammu? bukankah lingkunganmu sudah aman teman? coba beranikan diri lagi berjalan kali ini turuti hatimu, pergi sejauh yang engkau mau. minumlah air-air sungai di bawah kakimu, makanlah buah-buah di atas kepalamu.. jangan takut.. berjalanlah dengan keyakinan Tuhan ada, berjalanlah dengan dzikir kepadaNya dalam setiap nafasmu. bukankah itu indah? bukankah rasa gelitik rumput pada kakimu itu senyaman menciptakan alur ceritamu teman? bukankah air sungai yang masuk tenggorokanmu selega kau melenyapkan orang secara semu dalam ceritamu teman?
mana singa yang selama ini kau takuti? eh lihat dia mendekat dengan jinak.. ulurkan tanganmu ulurkan tanganmu dan rasakan betapa halus bulu singa itu? ancaman apa yang kau takutkan kawan? cobaan itu pasti datang, cobaan itu ada dan aku tau kau pun pasti sudah cukup kuat untuk menghadapinya. untuk apa ketakutan dan menciptakan kisah fiksi mu sendiri?
nikmatilah keberadaanmu di luar, nikmatilah dan pahami bahwa sesungguhnya cerita yang diciptakan Sang Maha Kuasa jauh lebih indah dari cerita cerita dalam lembaran fiksimu.
aku pernah dalam keadaan seperti kalian, menciptakan cerita di luar kemampuanku tapi aku berhenti dan membuka pintu itu, kini box permainanku sudah aku simpan rapi dalam lemari tua ku yang berada puluhan ribu kilometer dari aku sekarang :) aku masih sering membuat cerita-cerita fiksi itu
di dalam pikiranku dan membiarkan Sang Maha Pembuat Cerita menjalankan tugasnya.