22 mei 2011
“thomas.! Kita udah pacaran ya 20hari dan kamu? Sama
sekali nggak pernah ngehubungin nggak pernah kasih kabar.! Maksud kamu apasih?
Minta putus?”
Hari ini adalah puncak kemarahanku dari baru aku
selesai menjawab “iya,aku mau jadi pacarmu”, Thomas tidak menghubungi sama
sekali,ditelpon no answer,diajak ketemuan katanya sibuk baca buku. Menyebalkan.!
Thomas hanya duduk santai sembari melihatku lalu
berdiri dan memelukku di depan orang banyak dia sempat membisikkan
“dear my one and only France Natasha le Fleur
Violette, maybe i can’t understand you or spend a little more time with you,
but trust me,this, is only yours and always be yours”
Dalam peluknya aku sesenggukan,thomas benar-benar
orang yang kelewat cuek dan dia bahkan tidak pernah bisa menyempatkan waktu
untukku walaupun hanya dalam 5menit, aku bisa menahan amarah selama 20hari tapi
dengan 1menit pelukannya bisa menurunkan hujan di ladang gersangku.
****
Kali ini aku ditemani thomas di toko buku,aku mencari
buku untuk referensi tugas biografi orang terkenal dan mencari waktu untuk
bersama thomas.
“thomas? Bukunya thomas alva dimana ya?”
“tanya mbak-mbak yang jaga aja,aku masih harus cari
buku yang lain”
“yaaaah~ thomas? Ayo dong~ “
“ce? Jangan buat aku ngomong untuk kedua kalinya ya?”
“iyadeh aime”
Thomas benar-benar orang yang cuek sudah 10bulan lebih
kami berpacaran tapi nyatanya? Dia tetap sama saja,tidak peka.! Buku-buku di
perpustakaannya bahkan lebih sering dibuka daripada hatiku yang berdebu dan
menjadi dingin karenanya. Diam-diam aku keluar toko buku dan duduk di cafe
depan toko buku, toh thomas juga tidak akan sadar aku pulang duluan.
“mbak? Strawberry pancake satu ya? Makasih” pelayan
dengan sigap mencatat pesananku dan semenit kemudian dia menghampiriku kembali
membawa lemonade.
“lho mbak? Saya kan nggakpesen ini.”
“oh itu dari mas yang duduk di ujung sana mbak” mbak
pelayan menunjuk seseorang di pojok sana yang tersenyum manis,matanya sipit dan
berbehel dari cara pakaiannya dia adalah seorang model,kulitnya hasil perawatan
mukanya pun mulus. Sekejap kemudian dia duduk di sebelahku
“hai,gerrald” sembari menawarkan tangannya untuk
berjabat tangan
“oh hai,france”
“oh wow france? Are you from france actually?”
“well,i was born there.” J
Detik demi detik aku lalui dengan sosok baru ini,dia
mengajakku mengobrol dan kita benar-benar menyambung satu sama lain. Aku sadar
dia sangat pintar menyairkan kebekuan hatiku terhadap laki-laki sejenis dirinya.
Sejak pertemuan dengan gerrald di cafe depan toko buku
kesukaan thomas,kami menjadi dekat bahkan lebih dekat dari aku dan thomas.
Gerrald adalah orang romantis dia tau aku sudah
memiliki Thomas tapi dia tetap mau berada disisiku,menemani hari-hari sepiku
tanpa thomas.
Kedekatan kami hari ke hari semakin menjalar menjadi
sesuatu yang lebih dari teman. Lalu pada satu tanggal dia mengajakku seharian
bersamanya,seakan membuatku berpikir bahwa akulah satu-satunya yang penting
bagi dunianya. Malam harinya dia mengajakku ke bukit bintang.
“ce? Sebenernya aku harus nyatain sesuatu sama kamu.”
“apa ge?”
“je t'aime quand je te vois les yeux, entendre votre
voix et toucher votre main. je sais que je ne peut pas admissibles à votre
type, maispouvez-vous me donner une chance d'être votre ... étoile dans
votrenuit la plus sombre, le soleil dans votre mauvaise journée et celle quiva
se réveiller à côté de vous dans la journée le matin de votre 25.**”
I’m speechless dan aku bisa merasakan seluruh bulu
kudukku berdiri serempak.
“i can’t. You know that,right?”
“*sigh- lalu? I’ll wait for you” J
Perjalanan pulang terasa terlalu berat untukku,
gerrald terus menggenggam tanganku dan sesekali menciumnya. Kegiatan yang dia
lakukan membuat perasaanku semakin tidak enak, aku mulai goyah tapi aku tau aku
tidak boleh goyah.
****
Malam ini adalah malam terbaik yang telah kami lalui,
Thomas tau bagaimana memperlakukanku selayaknya J
dia benar-benar membuatku terbang di langit ke tujuh, kami berjalan menyusuri
taman sembari memeluk pinggang satu sama lain.
*brak.!*
“au.! Heelsku patah.! Eh loe.! Cowok rambut coklat.!
Diem disana deh.!”
Ini ketiga kalinya lelaki ini menabrakku, kali ini
Thomas mengejarnya dan aku ikut berlari-lari kecil dari belakang. Lelaki
berambut coklat misterius yang menabrakku dan kadang melihatku dengan tatapan
sinisnya itu benar-benar membuatku risih. Aku melihat punggung Thomas terhenti
dan nampak seperti terpaku aku mengintip dari belakang punggung Thomas ternyata
lelaki berambut coklat itu mendekati seseorang bermata sipit seseorang yang sangat
aku kenal, Gerrald. Mereka terlihat bermesraan berdua,saling berpegangan tangan
dan bercanda-canda. Thomas sempat emosi dan hampir menghampiri dua orang
tersebut tapi aku cukup kuat untuk menahannya dan menyuruhnya untuk tenang
sejenak. Dan klimaksnya Gerrald dan lelaki berambut coklat yang kadanf menatapku sinis
itu berciuman,mataku nanar melihat itu lalu menarik Thomas kembali ke jalan
tadi.
“lho? Nggak dikejer?” Thomas tampak emosi di matanya.
“ah? Buat apa ngejer pasangan gay gitu? Gakguna
sayang,udah ayo pulang aja,aku pusing” aku berbohong, aku kira Gerrald adalah
lelaki yang sempurna untukku aku tidak menyadari sebelumnya gerrald terlalu
feminim untuk menjadi lelaki normal, dia pergi ke latihan pemotretan, dia
berpakaian terlalu “tidak normal” untuk laki-laki normal dan bahkan dia
menyukai parfum dengan bau citrus-candy milikku. Dia gay,seharusnya aku tau
lebih awal.
*my darling
**i love you when i see you eyes,hear your voice and
touch your hand. i know i may not eligible to your type but can you give me a
chance to be your... star in your darkest night, sun in your bad day and the
one that will wake up beside you in the morning day of your 25th.
No comments:
Post a Comment