Saturday, May 12, 2012

G for Gay pt.2/2


22 mei 2011

“thomas.! Kita udah pacaran ya 20hari dan kamu? Sama sekali nggak pernah ngehubungin nggak pernah kasih kabar.! Maksud kamu apasih? Minta putus?”

Hari ini adalah puncak kemarahanku dari baru aku selesai menjawab “iya,aku mau jadi pacarmu”, Thomas tidak menghubungi sama sekali,ditelpon no answer,diajak ketemuan katanya sibuk baca buku. Menyebalkan.!

Thomas hanya duduk santai sembari melihatku lalu berdiri dan memelukku di depan orang banyak dia sempat membisikkan

“dear my one and only France Natasha le Fleur Violette, maybe i can’t understand you or spend a little more time with you, but trust me,this, is only yours and always be yours”

Dalam peluknya aku sesenggukan,thomas benar-benar orang yang kelewat cuek dan dia bahkan tidak pernah bisa menyempatkan waktu untukku walaupun hanya dalam 5menit, aku bisa menahan amarah selama 20hari tapi dengan 1menit pelukannya bisa menurunkan hujan di ladang gersangku.


                                                                                                ****

Kali ini aku ditemani thomas di toko buku,aku mencari buku untuk referensi tugas biografi orang terkenal dan mencari waktu untuk bersama thomas.

“thomas? Bukunya thomas alva dimana ya?”

“tanya mbak-mbak yang jaga aja,aku masih harus cari buku yang lain”

“yaaaah~ thomas? Ayo dong~ “

“ce? Jangan buat aku ngomong untuk kedua kalinya ya?”

“iyadeh aime”

Thomas benar-benar orang yang cuek sudah 10bulan lebih kami berpacaran tapi nyatanya? Dia tetap sama saja,tidak peka.! Buku-buku di perpustakaannya bahkan lebih sering dibuka daripada hatiku yang berdebu dan menjadi dingin karenanya. Diam-diam aku keluar toko buku dan duduk di cafe depan toko buku, toh thomas juga tidak akan sadar aku pulang duluan.

“mbak? Strawberry pancake satu ya? Makasih” pelayan dengan sigap mencatat pesananku dan semenit kemudian dia menghampiriku kembali membawa lemonade.

“lho mbak? Saya kan nggakpesen ini.”

“oh itu dari mas yang duduk di ujung sana mbak” mbak pelayan menunjuk seseorang di pojok sana yang tersenyum manis,matanya sipit dan berbehel dari cara pakaiannya dia adalah seorang model,kulitnya hasil perawatan mukanya pun mulus. Sekejap kemudian dia duduk di sebelahku

“hai,gerrald” sembari menawarkan tangannya untuk berjabat tangan

“oh hai,france”

“oh wow france? Are you from france actually?”

“well,i was born there.” J


Detik demi detik aku lalui dengan sosok baru ini,dia mengajakku mengobrol dan kita benar-benar menyambung satu sama lain. Aku sadar dia sangat pintar menyairkan kebekuan hatiku terhadap laki-laki sejenis dirinya.

Sejak pertemuan dengan gerrald di cafe depan toko buku kesukaan thomas,kami menjadi dekat bahkan lebih dekat dari aku dan thomas.
“ger~ nonton yuk?”

“boleh ce~ tapi bentar ya aku masih latihan pemotretan nih ntar aku jemput ke rumahmu deh~”

“oke ger, kalo’ bisa jangan malem-malem amat ya? Soalnya kalo’ kemaleman takut gakbisa nonton yang jam7,k?”

“k~ habis ini kelar, ma chérie~*”
Gerrald adalah orang romantis dia tau aku sudah memiliki Thomas tapi dia tetap mau berada disisiku,menemani hari-hari sepiku tanpa thomas.
Kedekatan kami hari ke hari semakin menjalar menjadi sesuatu yang lebih dari teman. Lalu pada satu tanggal dia mengajakku seharian bersamanya,seakan membuatku berpikir bahwa akulah satu-satunya yang penting bagi dunianya. Malam harinya dia mengajakku ke bukit bintang.
“ce? Sebenernya aku harus nyatain sesuatu sama kamu.”
“apa ge?”
“je t'aime quand je te vois les yeux, entendre votre voix et toucher votre main. je sais que je ne peut pas admissibles à votre type, maispouvez-vous me donner une chance d'être votre ... étoile dans votrenuit la plus sombre, le soleil dans votre mauvaise journée et celle quiva se réveiller à côté de vous dans la journée le matin de votre 25.**”
I’m speechless dan aku bisa merasakan seluruh bulu kudukku berdiri serempak.
“i can’t. You know that,right?”
“*sigh- lalu? I’ll wait for you” J
Perjalanan pulang terasa terlalu berat untukku, gerrald terus menggenggam tanganku dan sesekali menciumnya. Kegiatan yang dia lakukan membuat perasaanku semakin tidak enak, aku mulai goyah tapi aku tau aku tidak boleh goyah.

                                                                                                ****
Malam ini adalah malam terbaik yang telah kami lalui, Thomas tau bagaimana memperlakukanku selayaknya J dia benar-benar membuatku terbang di langit ke tujuh, kami berjalan menyusuri taman sembari memeluk pinggang satu sama lain.
*brak.!*
“au.! Heelsku patah.! Eh loe.! Cowok rambut coklat.! Diem disana deh.!”
Ini ketiga kalinya lelaki ini menabrakku, kali ini Thomas mengejarnya dan aku ikut berlari-lari kecil dari belakang. Lelaki berambut coklat misterius yang menabrakku dan kadang melihatku dengan tatapan sinisnya itu benar-benar membuatku risih. Aku melihat punggung Thomas terhenti dan nampak seperti terpaku aku mengintip dari belakang punggung Thomas ternyata lelaki berambut coklat itu mendekati seseorang bermata sipit seseorang yang sangat aku kenal, Gerrald. Mereka terlihat bermesraan berdua,saling berpegangan tangan dan bercanda-canda. Thomas sempat emosi dan hampir menghampiri dua orang tersebut tapi aku cukup kuat untuk menahannya dan menyuruhnya untuk tenang sejenak. Dan klimaksnya Gerrald dan lelaki berambut coklat yang kadanf menatapku sinis itu berciuman,mataku nanar melihat itu lalu menarik Thomas kembali ke jalan tadi.
“lho? Nggak dikejer?” Thomas tampak emosi di matanya.
“ah? Buat apa ngejer pasangan gay gitu? Gakguna sayang,udah ayo pulang aja,aku pusing” aku berbohong, aku kira Gerrald adalah lelaki yang sempurna untukku aku tidak menyadari sebelumnya gerrald terlalu feminim untuk menjadi lelaki normal, dia pergi ke latihan pemotretan, dia berpakaian terlalu “tidak normal” untuk laki-laki normal dan bahkan dia menyukai parfum dengan bau citrus-candy milikku. Dia gay,seharusnya aku tau lebih awal.

*my darling

**i love you when i see you eyes,hear your voice and touch your hand. i know i may not eligible to your type but can you give me a chance to be your... star in your darkest night, sun in your bad day and the one that will wake up beside you in the morning day of your 25th.


No comments:

Post a Comment